Senin, 25 November 2019

Jumlah Nasabah BRI Kediri yang Duitnya Raib Terus Bertambah

"Jumlahnya Nasabah BRI Kediri yang Duitnya Raib Terus Bertambah , Kediri - Banyaknya nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kediri yang alami pembobolan rekening telah semakin bertambah jadi 87 orang dari awalnya 30 orang. BRI meminta beberapa nasabah tidak menarik dana mereka karena akan memperoleh perubahan sepenuhnya. Kepala Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Besar Erick Hermawan menerangkan polisi telah memeriksa beberapa anjungan tunai mandiri (ATM) punyai BRI di Kecamatan Ngadiluwih. Sebab, korban pembobolan ini sejumlah besar menggunakan ATM di wilayah itu. “Kami memberi petunjuk semua nasabah BRI kerjakan pencarian saldo,” kata Erick, Rabu, 14 Maret 2018. Seputar 87 nasabah yang mengaku dananya raib itu hadir dari Kantor Cabang Pembantu Unit Ngadiluwih dan Purwokerto. Rinciannya adalah 33 nasabah BRI Kantor Cabang Pembantu Unit Ngadiluwih dan 54 nasabah Kantor Cabang Pembantu Unit Purwokerto. Sedang untuk saldo nasabah yang terdebit dengan misterius sampai hari ini tidak selekasnya dibuka oleh BRI dengan bukti kerahasiaan perbankan. Polisi telah memeriksa sebagian orang terkait dengan permasalahan ini, diantaranya Kantor Wilayah BRI Malang, Kantor Cabang BRI Kediri, dan Kepala Unit BRI Ngadiluwih. Sampai saat ini, tim Informasi Teknologi BRI Pusat masih memeriksa kebocoran dana nasabah itu dengan tim istimewa Polda Jawa Timur. “Kami memeriksa saksi korban untuk mengumpulkan data siapa saja yang rasakan terdebit,” kata Erick. Asisten Manajer Operasional Kantor Cabang BRI Kediri Sumarsono meminta beberapa nasabah masih tenang dan tidak menarik dana mereka. Dia merekomendasikan nasabah tidak mengubah dana ke bank lain karena dijamin akan dikembalikan utuh. “Kami tidak merekomendasikan perpindahan rekening ke bank lain,” katanya. Proses pengembalian ini, menurut Sumarsono, akan dipercepat melalui ketentuan Otoritas Service Keuangan. Dari standar waktu maksimal 20 hari, BRI yakinkan dana nasabah itu akan kembali dalam tempo 14 hari. Saat ini, data-data nasabah yang alami pengurangan telah masuk ke kantor pusat. Sumarsono mengaku tidak paham persis berapakah dana nasabah yang terdebit. Dia mengelak data itu menjadi otoritas kantor unit untuk membuka. Diluar itu, beberapa nasabah BRI jadi korban pembobolan mengaku akan menunggu perubahan saldo. Mereka juga tidak terpikir kemukakan tuntutan perdata kepada pihak bank. “Berapa uang yang hilang, akan diganti kok,” kata Iriani, perangkat Desa Tales yang mengaku kehilangan uang Rp 4 juta dalam kejadian ini. Sikap sama ditangani relasi kerjanya di kantor Desa Tales yang alami hal yang sama. Hanya, untuk keamanan, Iriani pilih memblok sekejap rekeningnya di BRI. "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar